Bandarlampung, - Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo mengatakan pihaknya akan terus mendorong pertanian tradisional agar lebih maju sehingga kesejahteraan petani meningkat.
"Siklus pertanian tradisional masih berkutat pada persoalan peningkatan kualitas produksi, ketersediaan pupuk, serta harga yang rendah. Sehingga persoalan tersebut harus diselesaikan terlebih dahulu baru berbicara mengenai intensifikasi teknologi dan sebagainya," kata dia, pada seminar nasional Forum Masyarakat Statistik bertema Reorientasi Pembangunan Pertanian untuk Kesejahteraan di Bandaralampung, Kamis.
Ia mengatakan, bahwa problem yang mendasar yang dirasakan oleh petani saat ini seperti kelangkaan pupuk, sulitnya mendapatkan bibit unggul, lahan yang semakin sempit, serta harga yang rendah perlu mendapatkan perahtian semua pihak.
Terkait masalah pupuk lanjutnya, perlu dibenahi pula masalah pendistribusian sehingga saat petani membutuhkan tidak hilang di pasaran atau penyalur pupuk. Begitu pula ketersediaan bibit unggul yang sulit didapat, bahkan ada yang dipalsukan.
"Distribusi pupuk terkadang terhambat, padahal petani sangat membutuhkannya mengingat tanaman harus di pupuk tepat waktu sehingga produksi tidak mencapai target akibat kekurangan pupuk," ujarnya.
Selanjutnya permasalahan lahan yang semakin menyempit akibat alih fungsi lahan dari pertanian menjadi tempat usaha seperti perumahan, sarang burung walet, dan lain-lain.
"Lahan pertanian sekarang menjadi incaran banyak pihak sehingga semakin lama menjadi sempit," katanya.
Sementara, menurut dia, saat panen raya tiba harga jatuh sehingga membuat petani menjadi merugi. "Kapan petani kita bisa kaya, jika persoalan tersebut terus berlanjut," jelasnya.
Karena itu, pihaknya telah membuat resi gudang di Kabupaten Lampung Selatan dan Kabupaten Tulangbawang bekerja sama dengan bank konvensional agar kualitas maupun stabilitas harga dapat terjaga.
Selanjutnya, intensifikasi teknologi pertanian serta revitalisasi pertanian harus terus dibangun sehingga dapat lebih maju.
"Peran serta semua pihak juga sangat dibutuhkan terutama kalangan swasta untuk memajukan pertanian di Lampung," tambahnya.
Hadir pada acara itu Rektor Universitas Lampung Prof. DR Sugeng P. Harianto serta sejumlah akademisi.
"Siklus pertanian tradisional masih berkutat pada persoalan peningkatan kualitas produksi, ketersediaan pupuk, serta harga yang rendah. Sehingga persoalan tersebut harus diselesaikan terlebih dahulu baru berbicara mengenai intensifikasi teknologi dan sebagainya," kata dia, pada seminar nasional Forum Masyarakat Statistik bertema Reorientasi Pembangunan Pertanian untuk Kesejahteraan di Bandaralampung, Kamis.
Ia mengatakan, bahwa problem yang mendasar yang dirasakan oleh petani saat ini seperti kelangkaan pupuk, sulitnya mendapatkan bibit unggul, lahan yang semakin sempit, serta harga yang rendah perlu mendapatkan perahtian semua pihak.
Terkait masalah pupuk lanjutnya, perlu dibenahi pula masalah pendistribusian sehingga saat petani membutuhkan tidak hilang di pasaran atau penyalur pupuk. Begitu pula ketersediaan bibit unggul yang sulit didapat, bahkan ada yang dipalsukan.
"Distribusi pupuk terkadang terhambat, padahal petani sangat membutuhkannya mengingat tanaman harus di pupuk tepat waktu sehingga produksi tidak mencapai target akibat kekurangan pupuk," ujarnya.
Selanjutnya permasalahan lahan yang semakin menyempit akibat alih fungsi lahan dari pertanian menjadi tempat usaha seperti perumahan, sarang burung walet, dan lain-lain.
"Lahan pertanian sekarang menjadi incaran banyak pihak sehingga semakin lama menjadi sempit," katanya.
Sementara, menurut dia, saat panen raya tiba harga jatuh sehingga membuat petani menjadi merugi. "Kapan petani kita bisa kaya, jika persoalan tersebut terus berlanjut," jelasnya.
Karena itu, pihaknya telah membuat resi gudang di Kabupaten Lampung Selatan dan Kabupaten Tulangbawang bekerja sama dengan bank konvensional agar kualitas maupun stabilitas harga dapat terjaga.
Selanjutnya, intensifikasi teknologi pertanian serta revitalisasi pertanian harus terus dibangun sehingga dapat lebih maju.
"Peran serta semua pihak juga sangat dibutuhkan terutama kalangan swasta untuk memajukan pertanian di Lampung," tambahnya.
Hadir pada acara itu Rektor Universitas Lampung Prof. DR Sugeng P. Harianto serta sejumlah akademisi.