Bandarlampung - Ahmad Firdaus dinobatkan sebagai juara 1 putra Pemilihan Finalis Putra Putri Minat Bakat (PPMB) IBI Darmajaya tahun 2013--2014, dan Reska Yumita juara 1 putri.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan IBI Darmajaya, Novita Sari SSos, di Bandarlampung, Selasa (14/1), menjelaskan bahwa PPMB merupakan program IBI Darmajaya untuk mendorong semangat mahasiswa menjadi lebih kreatif, inovatif, dan cerdas.
"Finalis yang terpilih diharapkan dapat menjadi duta generasi `genre` yang benar-benar mampu menjalankan peran dan tugasnya di masyarakat," ujarnya pula.
Sementara untuk finalis yang terpilih dalam malam inagurasi PPMB itu, mudah-mudahan bisa berkarya dan memberikan kontribusi yang lebih baik dari putra-putri PPMB tahun-tahun yang sebelumnya," katanya lagi.
PPMB IBI Darmajaya tahun 2013--2014 berakhir pada malam puncak, Jumat (10/1) yang bertempat di halaman kampus IBI Darmajaya di Bandarlampung, setelah melalui rangkaian kegiatan sebelumnya.
Ahmad Firdaus maupun Reska Yumitra mengaku senang dan bersyukur atas kemenangan yang mereka raih.
Meski sejak awal optimistis, namun keduanya mengaku tak menyangka bisa terpilih menjadi putra dan putri PPMB IBI Darmajaya.
"Kalau berbicara optimis, saya sangat optimistis, tapi sebenarnya nggak nyangka juga bisa menang. Tentunya senang sekali bisa menang, ini menjadi pengalaman yang sangat berharga buat saya. Mudah-mudahan ini bisa menjadi bekal saya dalam melangkah ke karir selanjutnya," ujar Reska yang mengaku ingin meniti karir sebagai duta wisata.
Menjadi duta, dikatakan gadis kelahiran 7 November 1995 ini, tidaklah mudah. Perlu proses dan usaha yang harus dijalani para finalis.
"Perlu kerja keras, kita harus bisa menjadi `public speaking` yang baik, punya wawasan dan penampilan yang menunjang," ujar penyuka travelling ini menambahkan.
Ahmad Firdaus justru mengaku sempat tidak percaya diri saat mengikuti ajang bergengsi PPMB.
Selain persaingan yang cukup berat, menjadi duta juga dibutuhkan keberanian untuk tampil di publik, katanya.
"Saya sampai harus latihan berbicara di depan kaca berkali-kali, bertanya sendiri dan dijawab sendiri. Jika ada yang salah, saya ulangi sampai bisa," katanya pula.
Mahasiswa semester dua Jurusan Manajemen ini menambahkan, kehadiran orang tuanya dalam pemilihan finalis PPMB menjadi motivasi terbesarnya untuk bisa menjadi pemenang.
Menurut Firdaus, selama ini keluarga yang memberikan support terbesar dirinya mengikuti ajang PPMB.
"Ini pertama kalinya saya ikut kompetisi pemilihan duta, dan Alhamdulillah keluarga sangat mendukung. Mereka yang selalu mendoakan saya. Itu kenapa ketika melihat orang tua saya datang, terbesit di hati saya bahwa saya harus menjadi juara," kata Firdaus yang pernah bercita-cita menjadi anggota TNI ini.
Meski sukses mendulang juara, namun baik Firdaus maupun Reska menegaskan bahwa pendidikan tetap menjadi prioritas utama mereka.
Sekarang ini, selain sibuk mempersiapkan pemilihan muli-mekhanai (bujang-gadis) Lampung, keduanya juga sibuk menyelesaikan kuliah.
"Kuliah tetap nomor satu, sekarang saya sedang berusaha keras agar bagaimana caranya kesibukan menjadi duta bisa imbang dengan nilai akademik di kampus. Walaupun sempat keteteran, namun saya berkomitmen keduanya harus bisa berjalan seimbang dan beriringan," ujar Reska pula.
Hal senada diungkapkan Ahmad Firdaus yang bertekad kuliah yang dijalani tetap dapat diselesaikan sesuai target, walaupun terus dapat mengikuti berbagai kegiatan positif lainnya.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan IBI Darmajaya, Novita Sari SSos, di Bandarlampung, Selasa (14/1), menjelaskan bahwa PPMB merupakan program IBI Darmajaya untuk mendorong semangat mahasiswa menjadi lebih kreatif, inovatif, dan cerdas.
"Finalis yang terpilih diharapkan dapat menjadi duta generasi `genre` yang benar-benar mampu menjalankan peran dan tugasnya di masyarakat," ujarnya pula.
Sementara untuk finalis yang terpilih dalam malam inagurasi PPMB itu, mudah-mudahan bisa berkarya dan memberikan kontribusi yang lebih baik dari putra-putri PPMB tahun-tahun yang sebelumnya," katanya lagi.
PPMB IBI Darmajaya tahun 2013--2014 berakhir pada malam puncak, Jumat (10/1) yang bertempat di halaman kampus IBI Darmajaya di Bandarlampung, setelah melalui rangkaian kegiatan sebelumnya.
Ahmad Firdaus maupun Reska Yumitra mengaku senang dan bersyukur atas kemenangan yang mereka raih.
Meski sejak awal optimistis, namun keduanya mengaku tak menyangka bisa terpilih menjadi putra dan putri PPMB IBI Darmajaya.
"Kalau berbicara optimis, saya sangat optimistis, tapi sebenarnya nggak nyangka juga bisa menang. Tentunya senang sekali bisa menang, ini menjadi pengalaman yang sangat berharga buat saya. Mudah-mudahan ini bisa menjadi bekal saya dalam melangkah ke karir selanjutnya," ujar Reska yang mengaku ingin meniti karir sebagai duta wisata.
Menjadi duta, dikatakan gadis kelahiran 7 November 1995 ini, tidaklah mudah. Perlu proses dan usaha yang harus dijalani para finalis.
"Perlu kerja keras, kita harus bisa menjadi `public speaking` yang baik, punya wawasan dan penampilan yang menunjang," ujar penyuka travelling ini menambahkan.
Ahmad Firdaus justru mengaku sempat tidak percaya diri saat mengikuti ajang bergengsi PPMB.
Selain persaingan yang cukup berat, menjadi duta juga dibutuhkan keberanian untuk tampil di publik, katanya.
"Saya sampai harus latihan berbicara di depan kaca berkali-kali, bertanya sendiri dan dijawab sendiri. Jika ada yang salah, saya ulangi sampai bisa," katanya pula.
Mahasiswa semester dua Jurusan Manajemen ini menambahkan, kehadiran orang tuanya dalam pemilihan finalis PPMB menjadi motivasi terbesarnya untuk bisa menjadi pemenang.
Menurut Firdaus, selama ini keluarga yang memberikan support terbesar dirinya mengikuti ajang PPMB.
"Ini pertama kalinya saya ikut kompetisi pemilihan duta, dan Alhamdulillah keluarga sangat mendukung. Mereka yang selalu mendoakan saya. Itu kenapa ketika melihat orang tua saya datang, terbesit di hati saya bahwa saya harus menjadi juara," kata Firdaus yang pernah bercita-cita menjadi anggota TNI ini.
Meski sukses mendulang juara, namun baik Firdaus maupun Reska menegaskan bahwa pendidikan tetap menjadi prioritas utama mereka.
Sekarang ini, selain sibuk mempersiapkan pemilihan muli-mekhanai (bujang-gadis) Lampung, keduanya juga sibuk menyelesaikan kuliah.
"Kuliah tetap nomor satu, sekarang saya sedang berusaha keras agar bagaimana caranya kesibukan menjadi duta bisa imbang dengan nilai akademik di kampus. Walaupun sempat keteteran, namun saya berkomitmen keduanya harus bisa berjalan seimbang dan beriringan," ujar Reska pula.
Hal senada diungkapkan Ahmad Firdaus yang bertekad kuliah yang dijalani tetap dapat diselesaikan sesuai target, walaupun terus dapat mengikuti berbagai kegiatan positif lainnya.