14 January 2014

Pupuk, Mendesak Bagi Petani Lampung

Bandarlamppung - Ratusan petani di sejumlah desa di Kecamatan Marga Punduh, Kabupaten Pesawaran Provinnsi Lampung dan sekitarnya mengharapkan pemerintah melalui instansi terkait segera memasok pupuk Urea dan TS, karena saat masa tanam tiba pasokan pupuk ke desa itu tidak kunjung datang.

"Dalam minggu-minggu ini para petani di sini umumnya sedang mencabut benih padi lalu ditanam, namun kendalanya saat benih ditanam pupuknya tidakk ada," kata salah seorang aparat desa yang juga petani Desa Kampungbaru, Kecamatan Margapunduh, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung, H Hanafi, di Kampungbaru, Minggu.

Dia yang juga Kepala Urusan Pembangunan(Kaurbang) itu menjelaskan, khusus di Desa Kampungbaru terdapat sekitar 100 hingga 150 hektare (Ha) lahan sawah, yang saat ini sedang serempak ditanami padi musim penghujan (rendeng) tahun 2014.

Namun, para petani menjadi khawatir bahkan kebingungan karena pihak penyalur atau distributor pupuk yang biasa melayani penyuluran pupuk ke daerah itu belum juga memasok sarana produksi (Saprodi) pertanian tersebut.

"Bahkan, dari pihak agen diperoleh informasi setidaknya dalam waktu sampai setengah bulan ke depan ini belum bisa memastikkan apakah kiriman pupuk urea bisa datang atau tidak," katanya.

Kondisi itulah, kata Hanafi lebih lanjut yang kini membuat para petani desa-desa setempat menjadi sangat khawatir.

"Kami sangat khawatir dan mengharapkan dalam minggu-minggu ini juga pupuk urea dan TS harus datang, jika tidak maka bisa mengancam tanaman padi sawah tidak bisa dipupuk dan bahkan bisa berdampak pada ancaman gagal panen," ujarnya.

Ia menambahkan, setiap desa sudah terbentuk Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), yang di dalamanya beranggotakan beberapa kelompok tani yang membawahi anggota-anggota para petani.

"Selain Desa Kampungbaru, juga banyak desa lain tetanngganya yang petaninya juga membutuhkan kiriman pupuk," katanya pula.

Hanapi tidak menjelaskan berapa harga pupuk di desanya saat ini, namun yang jelas dalam satu desa saja membutuhkan puluhan ton pupuk urea.

"Kebutuhan pupuk urea setiap desa bisa mencapai puluhan ton, karena setiap satu hektare lahan sawah setidaknya membutuhkan lima kuintal pupuk urea. Keluargga kami saja membutuhkan sekitar dua ton pupuk urea," atanya lagi.

Hanafi menambahkan,  pesanan pupuk urea petani setempat tanggal 26 Desember 2013 saja yang sudah dibayar kini belum kunjung datang.

"Pesanan pupuk urea yang sudah lama sejak 26 Desember saja sampai sekarang belum juga dikirim, apalagi permintaan baru," katanya menambahkan.

Lambatnya distribusi pupuk pada sejumlah desa di Provinsi Lampung itu disebabkan oleh beberapa faktor, meski secara umum persdiaan di semua lini cukup.

Hal itu antara lain karena faktor cuaca, dimana banyak turun hujan membuat pengiriman barang ke lini paling bawah agak terhambat, apalagi banyak jalan yang rusak dan becek.

Penyebab lain karena masa tanam padi musim penghujan yang serempak membuat permintaan komoditas pendukung produksi pertanian itu meningkat drastis dalam waktu yang hampir bersamaan.

Provinsi Lampung merupakan salah satu daerah "Lumbung Pangan" nasional, karena daerah di penghujung Selatan Pulau Sumatera ini memiliki sekitar 530.000 hektare (Ha) lahan sawah yang bisa ditanami padi di musim penghujan (rendeng), dan sekitar sepertiganya yang bisa ditanami padi di musim kemarau (gadu), tersebar di 15 kabupaten dan kota.

Pupuk, Mendesak Bagi Petani Lampung Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown