Bandarlampung - Sekretaris I Lembaga Adat Megou Pak Tulangbawang Damia MN Makou Bumi menyatakan organisasi itu tidak berpolitik praktis sehingga tidak mendukung salah satu pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Lampung.
"Kepengurusan Lembaga Adat Megou Pak Tulangbawang perlu mengklarifikasikan pemberitaan media lokal maupun media online nasional yang menyatakan organisasi kami mendukung salah satu bakal calon gubernur dan wakil gubernur Provinsi Lampung," kata Damia menyampaikan penjelasan sikap organisasi masyarakat adat itu, di Bandarlampung, seperti dikutip Antara, Kamis.
Dia menjelaskan, segala sesuatu yang berkenaan dengan sikap dan keputusan Lembaga Adat Megou Pak Tulangbawang harus diputuskan melalui Pepung (Musyawarah Adat) Perwatin.
"Sampai saat ini lembaga kami belum pernah mengadakan `pepung` untuk mendukung salah satu pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Lampung yang artinya Lembaga Adat Megou Pak Tulangbawang belum memutuskan apa pun perihal Pilgub Lampung," kata Damia lagi.
Lembaga adat Megou Pak Tulangbawang, ujar dia menambahkan, tidak akan masuk ke dalam politik praktis.
Namun, katanya pula, lembaga adat Megou Pak Tulangbawang akan mendorong siapa pun yang maju dalam Pilgub Lampung sepanjang komitmennya terhadap kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Lampung.
"Lembaga adat Megou Pak Tulangbawang tetap berkomitmen agar penghargaan terhadap Masyarakat Hukum Adat lokal bukan hanya semu dan seremonial belaka serta dipergunakan sebagai ajang komersial dan politik," ujar dia lagi.
Kehadiran dan pertemuan Ketua Umum Lembaga Adat Megou Pak Tulangbawang dengan siapa pun, menurut dia, adalah suatu pendekatan terhadap pertemanan dan silaturahmi untuk menyikapi tentang kerawanan sosial yang dapat timbul akibat sengketa tanah dan situsi politik dalam Pilgub Lampung yang tidak menentu.
"Demikian klarifikasi kami," ujar Damia pula.
"Kepengurusan Lembaga Adat Megou Pak Tulangbawang perlu mengklarifikasikan pemberitaan media lokal maupun media online nasional yang menyatakan organisasi kami mendukung salah satu bakal calon gubernur dan wakil gubernur Provinsi Lampung," kata Damia menyampaikan penjelasan sikap organisasi masyarakat adat itu, di Bandarlampung, seperti dikutip Antara, Kamis.
Dia menjelaskan, segala sesuatu yang berkenaan dengan sikap dan keputusan Lembaga Adat Megou Pak Tulangbawang harus diputuskan melalui Pepung (Musyawarah Adat) Perwatin.
"Sampai saat ini lembaga kami belum pernah mengadakan `pepung` untuk mendukung salah satu pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Lampung yang artinya Lembaga Adat Megou Pak Tulangbawang belum memutuskan apa pun perihal Pilgub Lampung," kata Damia lagi.
Lembaga adat Megou Pak Tulangbawang, ujar dia menambahkan, tidak akan masuk ke dalam politik praktis.
Namun, katanya pula, lembaga adat Megou Pak Tulangbawang akan mendorong siapa pun yang maju dalam Pilgub Lampung sepanjang komitmennya terhadap kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Lampung.
"Lembaga adat Megou Pak Tulangbawang tetap berkomitmen agar penghargaan terhadap Masyarakat Hukum Adat lokal bukan hanya semu dan seremonial belaka serta dipergunakan sebagai ajang komersial dan politik," ujar dia lagi.
Kehadiran dan pertemuan Ketua Umum Lembaga Adat Megou Pak Tulangbawang dengan siapa pun, menurut dia, adalah suatu pendekatan terhadap pertemanan dan silaturahmi untuk menyikapi tentang kerawanan sosial yang dapat timbul akibat sengketa tanah dan situsi politik dalam Pilgub Lampung yang tidak menentu.
"Demikian klarifikasi kami," ujar Damia pula.