![]() |
Masyarakat antusias menukarkan kupon paket sembako pasar murah yang dilselengarakan Pemerintah Kabupaten Waykanan, di lapangan setempat, Senin (22/7). (Foto Humas Waykanan |
Waykanan, Lampung - Pemerintah Kabupaten Waykanan Provinsi Lampung mengajak ibu rumah tangga melakukan tindakan diperlukan guna mengurangi beban ekonomi keluarga masing-masing dalam menghadapi tingginya harga sejumlah bahan kebutuhan pokok.
"Pandai-pandailah mengatur pengeluaran rumah tangga dengan baik dan hilangkan pola hidup yang boros, sehingga uang yang dimiliki dapat lebih bermanfaat untuk keluarga dan anak-anak," kata Wakil Bupati Waykanan Raden Nasution Husin di Blambanganumpu, sekitar 220 km sebelah utara Kota Bandarlampung, seperti dilansir Antara, Rabu (24/7).
Dia mengimbau para ibu di Waykanan untuk menanam sayur-mayur di sekitar lingkungan pekarangan rumah masing-masing, sehingga paling tidak bisa mencukupi untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari.
"Selain itu, pilihlah jenis makanan untuk keluarga yang terjangkau, tidak harus mahal yang penting dapat memenuhi nilai gizi yang diperlukan sekaligus menyehatkan," ujar Raden lagi.
Sejumlah komoditas kebutuhan pokok di sejumlah pasar di kabupaten yang dicanangkan sebagai "Bumi Petani" itu, menurut masyarakat setempat masih sangat tinggi dan membebani mereka.
Bawang merah dijual Rp50.000 per kilogram, lada Rp120.000 per kilogram.
Harga petai per ikat atau 10 papan mencapai Rp20.000.
Pemkab Waykanan berupaya membantu masyarakat setempat dengan menggelar pasar murah di sejumlah titik, sejak Senin (22/7) hingga Kamis (25/7), dengan biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan tersebut mencapai Rp114 juta.
Pada pasar murah yang diselenggarakan Pemkab Waykanan bekerjasama dengan Tim Penggerak PKK, Gabungan Organisasi Wanita (GOW), Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda), Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan swasta se-Kabupaten waykanan di Kecamatan Banjit, menjual tujuh paket bahan kebutuhan masyarakat dengan harga murah.
Gula pasir 2 kg dijual Rp15.000, beras 10 kg dengan harga Rp55.000, telur ayam ras per karpet Rp28.000, sirop dua botol Rp28.000, minyak goreng 2 kg seharga Rp 14.000, minuman ringan bersoda tiga botol atau tiga liter Rp23.000, dan tepung terigu 1 kg ditambah dua kaleng susu dan dua bungkus mentega Rp20.000.
"Barang ditawarkan pada pasar murah ini meliputi sembako subsidi dan non-subsidi serta komoditas barang lainnya, dengan harga yang relatif lebih murah dan mudah-mudahan dapat terjangkau oleh masyarakat calon pembeli," kata Raden lagi.
Pelaksanaan pasar murah ini, menurut dia, merupakan upaya pemerintah daerah setempat dapat membantu masyarakat dan pegawai khususnya yang tingkat kesejahteraannya kurang mampu, agar meringankan beban pengeluaran rumah tangga terutama kebutuhan konsumsi pada saat Hari Raya Lebaran.
"Pemkab Waykanan menyadari betul mengenai kesulitan masyarakat terlebih menjelang Idulfitri biasanya harga bahan kebutuhan pokok cenderung naik yang diakibatkan oleh tingginya permintaan masyarakat," kata dia.
Namun Wakil Bupati Waykanan itu menyatakan, kondisi sosial ekonomi masyarakat tidak semata-mata menjadi tanggung jawab pemerintah, akan tetapi merupakan tanggung jawab kita semua.
Perlu kerja sama positif dari semua kalangan yaitu pemerintah dalam artian luas, swasta, perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat dan para pemangku kepentingan lainnya termasuk masyarakat itu sendiri sangatlah diperlukan, sehingga permasalahan sosial maupun ekonomi secara perlahan dapat diatasi atau paling tidak dapat dikurangi secara signifikan, katanya pula.