Bandarlampung - Gubernur Lampung Sjachroedin ZP meminta agar rute penerbangan perintis Bandara Serai Krui Kabupaten Pesisir Barat yang selama ini melayani penerbangan Bengkulu--Serai Krui--Bandar Lampung ditambah ke Menggala Kabupaten Tulangbawang.
"Penerbangan perintis rute Bengkulu-Serai Krui-Bandarlampung, mulai beroperasi sejak 13 Juli 2013. Gubernur meminta rutenya ditambah ke Menggala," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Lampung Masri Yahya di Bandarlampung, seperi dikutip Antara, Rabu.
Ia mengatakan bahwa jadwal penerbangan yang dilayani pesawat perintis Bengkulu-Krui-Bandarlampung, dalam satu pekan ada tiga hari penerbangan yaitu hari selasa pukul 10.00-11.00 WIB dari Bengkulu-ke Krui, pukul 11.10-11.50 WIB Krui-Bandarlampung, pukul 12.20-13.00 WIB Bandarlampung-Krui, pukul 13.10-14.10 WIB Krui-Bengkulu.
Pada Rabu pukul 10.00-11.00 WIB Bengkulu-Krui, pukul 11.10-11.50 WIB Krui-Bandarlampung, 12.20-13.00 WIB Bandarlampung-Krui, 13.10-14.10 WIB Krui-Bengkulu. Pada Sabtu pukul 10.00-11.00 WIB Bengkulu-Krui, pukul 11.10-11.50 WIB Krui-Bandarlampung, pukul 12.20-13.00 WIB Bandarlampung-Krui, pukul 13.10-14.10 WIB Krui-Bengkulu.
Masri menyebutkan gubernur Lampung meminta dinas perhubungan dalam waktu dekat ada penambahan rute penerbangan ke Menggala Kabupaten Tulangbawang.
Ia menambahkan berdasarkan laporan Kepala Dinas Perhubungan Lampung Albar Tanjung Hasan melalui Kabid Perhubungan Darat Bambang Sumbogo bahwa bandara peristis tersebut belum diresmikan dan meminta Gubernur Lampung Sjachroedin ZP untuk meresmikannya.
Kadis Perhubungan Bambang juga melaporkan rencana penambahan jadwal penerbangan Sky Aviation dari Raden Intan ke Batam akan ditambah menjadi tiap hari, mulai 1 Agustus 2013 dari sebelumnya, tiga kali seminggu.
Gubernur minta dijajaki kemungkinan pembukaan rute baru dari Raden Intan-Palembang-Batam pulang pergi. Selain itu Sky juga akan membuka rute baru, dari Raden Intan ke Yogyakarta (pp).
Masri menjelaskan hal lain yang dilaporkan ke gubernur menyangkut rencana rapat yang akan membahas tarif penerbangan Raden Intan--Soekarno Hatta yang dinilai terlalu mahal, padahal rutenya pendek. "Harusnya besaran tarifnya disesuaikan dengan indikator-indikator penerbangan yang wajar," katanya menambahkan.
