03 February 2014

Petani Lampung Berantas Hama Keong Emas

Trimurjo, Lampung Tengah - Sejumlah petani padi sawah musim hujan (rendeng) pada sejumlah areal persawahan di Provinsi Lampung kini bekerja keras memberantas hama keong emas secara tradisional.

"Setiap hari kami memungut keong emas itu dari lahan tanaman padi, kalau tidak dipungut tanaman padi muda bisa habis," kata petani di Desa Tempuran, Kecamatan Trimurjo, San Rosid (85), di Tempuran, sekitar 60 Km utara Kota Bandarlampung, Minggu.

Petani yang mengaku lahir di tahun 1929 itu pergi ke lahan sawahnya pagi dan sore, selalin untuk membersihkan lahan sawah dari rumput/gulma liar, melakukan pemupukan, juga memberantas sejumlah hama.

"Sekarang ini yang sedang banyak memakan tanaman padi muda adalah keong emas. Kalau tidak dibasmi ya bisa tidak jadi panen nanti," katanya.

San Rosid mengaku bersama keluarganya. Sedang menggarap sekitar satu hektare (Ha) sawah di musim rendeng awal tahun 2014 ini.

"Kami sekarang menggarap sekitar satu hektare sawah, rata-rata tanaman berusia satu bulan," katanya pula.

Meski usianya sudah lanjut, laki-laki itu masih nampak lincah dan penuh semangat ketika pulang pergi dari dan ke sawahnya berjalan kaki sambil membawa cangkul, sabit, dan ember itu.

Ketika ditanya bagaimana caranya membasmi hama keong emas di sawahnya, San Rosid mengatakan seperti biasa dipungut satu persatu dimasukkan ke dalam ember, setelah terkumpul dibawa ke tepi lalu dihancurkan, baik dengan cara dipukul dengan alat seadanya atau dengan punggung cangkul.

"Pokoknya kita ambil, bawa ke tepi, di empangan lalu kita hancurkan begitu saja," katanya.

Dia juga mengaku cara itu harus dilakukan setiap hari, karena hama keong emas cepat muncul secara tiba-tiba terutama pada malam hari, di lahan sawah yang berair.

"Kalau lahan diairi keong emasnya cepat sekali datangnya, setiap hari ada langsung memansa batang padi," ujarnya lagi.

Sesuai data, produksi sejumlah komoditas unggulan di Provinsi
Lampung, baik pertanian maupun perkebunan sejak tahun 2010 meningkat
dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Sebagai contoh, produksi padi Lampung tahun 2010 mengalami surplus 770.000 ton, atau menempati peringkat tujuh nasional.

Peningkatan produksi tananam padi itu dari 2,6 juta ton tahun 2009
menjadi 2,7 juta ton pada 2010.

Produksi jagung di Lampung, secara nasional menduduki peringkat
ketiga. Pada 2009 prouduksi jagung sebanyak 2,067 juta ton, sedang tahun 2010 menjadi 2,07 juta ton.

Provinsi Lampung sebagai salah satu "Lumbung Pangan" nasional memiliki sekitar 530.000 hektare (Ha) lahan sawah yang bisa ditanami padi di musim hujan (rendeng), dan sekitar sepertiganya yang bisa ditanami padi di musim kemarau (gadu).

Warga Tempuran Trimurjo lainnya, Rusman (70) mengaku, sebagian besar petani sawah di desanya menanam padi masuk kelompok terakhir (kelompok 4), sesuai jadwal giliran aliran air irigasi teknis.

"Kelompok satu dan dua dapat giliran tanamnya di bulan November dan Desember 2013, lalu kelompok tiga bulan Januari dan kelompok empat dapat giliran bulan Februari," kata Rusaman yang juga mantan pamong desa setempat.

Petani Lampung Berantas Hama Keong Emas Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown