Bandarlampung - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Daerah Lampung mengeluhkan kecenderungan sikap tertutup Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Lampung terkait dengan akses informasi terhadap rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Gunung Rajabasa di Lampung Selatan.
Direktur Eksekutif Walhi Lampung Bejoe Dewangga di Bandarlampung, Jumat mengatakan pada Kamis (6/2), seorang staf Walhi Lampung bernama Wijatnika (Ika) mengalami kejadian tidak menyenangkan di kantor Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Lampung.
Ika adalah Kepala Divisi Riset dan Pengembangan WALHI Lampung yang sedang melakukan tugas melakukan riset mengenai rencana eksplorasi pengembangan gas bumi oleh PT Supreme Energy Rajabasa di Kabupaten Lampung Selatan.
Berkaitan dengan riset tersebut, Walhi Lampung telah mengirimkan surat bernomor 002/B/ED/WALHI-LPG/1/2-14 perihal Permohonan Wawancara dan Dokumen Pendukung Riset, tertanggal 22 Januari 2014.
Namun, katanya, hingga Kamis (6/2) itu, Walhi Lampung belum mendapatkan konfirmasi dari Distamben Lampung mengenai surat tersebut, sehingga Ika langsung mendatangi kantor Distamben dengan maksud menanyakan posisi surat tersebut mengingat tenggat waktu riset yang makin sempit.
Direktur Eksekutif Walhi Lampung Bejoe Dewangga di Bandarlampung, Jumat mengatakan pada Kamis (6/2), seorang staf Walhi Lampung bernama Wijatnika (Ika) mengalami kejadian tidak menyenangkan di kantor Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Lampung.
Ika adalah Kepala Divisi Riset dan Pengembangan WALHI Lampung yang sedang melakukan tugas melakukan riset mengenai rencana eksplorasi pengembangan gas bumi oleh PT Supreme Energy Rajabasa di Kabupaten Lampung Selatan.
Berkaitan dengan riset tersebut, Walhi Lampung telah mengirimkan surat bernomor 002/B/ED/WALHI-LPG/1/2-14 perihal Permohonan Wawancara dan Dokumen Pendukung Riset, tertanggal 22 Januari 2014.
Namun, katanya, hingga Kamis (6/2) itu, Walhi Lampung belum mendapatkan konfirmasi dari Distamben Lampung mengenai surat tersebut, sehingga Ika langsung mendatangi kantor Distamben dengan maksud menanyakan posisi surat tersebut mengingat tenggat waktu riset yang makin sempit.