 |
| Polisi memeriksa pemudik yang meninggal di Bakauheni (FOTO: ANTARA/Kristian Ali) |
Bakauheni - Seorang pemudik meninggal di atas Kapal Motor Penumpang (KMP) Nusa Agung saat akan berlayar dari Pelabuhan Bakauheni Lampung menuju Merak, Banten.
Menurut Kepala Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan (KSKP) Pelabuhan Bakauheni, Lampung, AKP Harto Agung Cahyono, di Bakauheni, seperti dilansir Antara, Minggu malam, pemudik yang meninggal itu bernama Wahyu (55) warga Bandung, Jawa Barat yang meninggal saat kapal feri akan berlayar menuju Pelabuhan Merak Banten.
Agung mengungkapkan berdasarkan keterangan para saksi, korban meninggal itu memiliki riwayat penyakit yang sudah lama dan tidak kunjung sembuh.
Kemudian, jelas Harto, laki-laki yang meninggal itu merantau dari Bandung dan bekerja serabutan di Kecamatan Panjang Kota Bandarlampung dan bertekad mudik meskipun dalam kondisi sakit.
"Sebelum berangkat dia berobat dulu ke puskesmas, namun saat naik kapal meninggal dunia," kata dia.
Akibat peristiwa itu, maka jasad korban diturunkan kembali dari kapal untuk dibawa oleh petugas medis dan kepolisian ke posko kesehatan untuk proses identifikasi.
"Berdasarkan keterangan rekan-rekannya, korban meninggal karena sakit," ujar dia.
Ia menambahkan, jenazahnya setelah proses identifikasi akan diserahkan kepada keluarganya untuk dikebumikan di kampung halamannya di Bandung.
"Keluarga korban akan mengambil sendiri ke Bakauheni," tambah dia pula.
Menurut Kepala Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan (KSKP) Pelabuhan Bakauheni, Lampung, AKP Harto Agung Cahyono, di Bakauheni, seperti dilansir Antara, Minggu malam, pemudik yang meninggal itu bernama Wahyu (55) warga Bandung, Jawa Barat yang meninggal saat kapal feri akan berlayar menuju Pelabuhan Merak Banten.
Agung mengungkapkan berdasarkan keterangan para saksi, korban meninggal itu memiliki riwayat penyakit yang sudah lama dan tidak kunjung sembuh.
Kemudian, jelas Harto, laki-laki yang meninggal itu merantau dari Bandung dan bekerja serabutan di Kecamatan Panjang Kota Bandarlampung dan bertekad mudik meskipun dalam kondisi sakit.
"Sebelum berangkat dia berobat dulu ke puskesmas, namun saat naik kapal meninggal dunia," kata dia.
Akibat peristiwa itu, maka jasad korban diturunkan kembali dari kapal untuk dibawa oleh petugas medis dan kepolisian ke posko kesehatan untuk proses identifikasi.
"Berdasarkan keterangan rekan-rekannya, korban meninggal karena sakit," ujar dia.
Ia menambahkan, jenazahnya setelah proses identifikasi akan diserahkan kepada keluarganya untuk dikebumikan di kampung halamannya di Bandung.
"Keluarga korban akan mengambil sendiri ke Bakauheni," tambah dia pula.