 |
| Kondisi perempatan Sukarame-Jalinsum yang selalu berdebu tebal, macet dan semrawut setiap harinya. (FOTO ANTARA LAMPUNG/Hisar Sitanggang) |
Bandarlampung - Arus kendaraan di Jalan Lintas Sumatera wilayah Kota Bandarlampung semakin macet, terutama di perempatan Sukarame, karena banyak truk yang parkir di sisi jalan tersebut sehingga menghambat kelancaran arus lalu lintas.
Kondisi sejumlah titik ruas Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) di Bandarlampung, seperti dilansir Antara, Selasa, kemacetan parah terjadi di perempatan Sukarame sejak dari pertigaan Jl Pulau Damar hingga persimpangan tersebut.
Selain perbaikan jalan tengah dilaksanakan di perempatan Sukarame itu, kelancaran arus kendaraan terhambat karena banyak truk pengangkut perabotan rumah tangga yang diparkirkan pada sisi badan jalan tersebut sehingga menghambat kelancaran arus kendaraan.
Truk besar dan sedang pengangkut barang itu selalu parkir setiap hari di pinggir Jalinsum menjelang perempatan Sukarame, sehingga berdampak terganggunya kenlancaran arus kendaraan.
Truk barang lainnya juga banyak parkir di badan jalan di perempatan Sukarame hingga depan RS Imanuel, sehingga selalu menghambat kelancaran arus kendaraan di sekitarnya.
Sejumlah pengguna kendaraan mengharapkan Pemprov Lampung dan Polda Lampung segera menertibkan truk barang yang parkir sembarangan di sisi Jalinsum itu, agar arus kendaraan makin lancar.
"Semestinya truk tidak diparkirkan di sisi jalan yang berdekatan dengan perempatan, karena pasti akan memacetkan arus kendaraan. Seharusnya pemerintah daerah dan pihak kepolisian turun tangan untuk memperlancar arus kendaraan, terutama di perempatan yang merupakan titik kemacetan," kata Duan, salah satu warga Bandarlampung.
Selain itu, truk-truk besar juga makin banyak parkir di jalan provinsi, seperti di Jl Ridwan Rais, sehingga menghambat arus kendaraan dan mempercepat kerusakan jalan.
Berkaitan itu, pemerintah setempat diharapkan melakukan penertiban agar truk besar tidak memasuki wilayah kota dan diparkirakn pada sembarangan tempat.
Warga juga mengharapkan perbaikan perempatan Sukarame dan titik lainnya di Jalinsum ruas Panjang-Rajabasa segera dituntaskan, untuk mengurangi debu dari jalan tersebut.
Pemerintah diharapkan dapat secara intensif mengawasi pengerjaan Jalinsum agar target penyelesaiannya tercapai.
Mulai Oktober 2012 lalu, perbaikan dan pelebaran Jalinsum ruas Panjang-Rajabasa sepanjang 18,5 km dilaksanakan dengan pembiayaan berasal dari Bank Dunia dan APBN.
Dua pemenang tender adalah PT Conbloc Infratecno (CI) dan PT Duta Graha Indah (DGI).
PT CI melakukan pengerjaan mulai dari Rajabasa sampai Jl Tirtayasa sejauh 10 km dengan nilai proyek Rp133,4 miliar, sedangkan PT DGI mulai dari Jl Tirtayasa sampai Panjang sejauh 8,1 km dengan nilai proyek Rp97,2 miliar