Bandarlampung - Wali Kota Bandarlampung Herman HN mengingatkan semua hotel di Bandarlampung harus menyiapkan hiburan termasuk menampilkan seni dan budaya Lampung, agar pariwisata di Kota Tapis Berseri ini tumbuh semakin meningkat.
"Setiap hotel di Bandarlampung harus memiliki tempat hiburan untuk menarik pengunjung dan pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan asli daerah dari sektor pariwisata," kata Herman HN, saat peletakan batu pertama pembangunan Hotel dan Convention Hall Grand Dafam Lampung di Bandarlampung, seperti dilansir Antara, Senin (10/6).
Menurut Herman, wisatawan nusantara maupun mancanegara memerlukan hiburan, sehingga setiap hotel harus bisa menyediakannya.
Apalagi tempat hiburan diberikan kesempatan tutup beroperasi hingga pukul 24.00 WIB setiap harinya, sehingga wisatawan yang baru datang dapat mencari tempat hiburan yang diinginkan, katanya.
"Di setiap hotel juga harus ditampilkan unsur kesenian daerah, seperti selingan lagu-lagu Lampung pada hari atau jam-jam tertentu, bisa juga memasukkan unsur tarian daerah dalam setiap pertunjukan," katanya lagi.
Menurut Wali Kota, dengan adanya kesenian tradisional tersebut para pengunjung hotel yang menginap di Bandarlampung akan benar-benar merasakan mereka berada di Lampung.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bandarlampung M Harun mengatakan pihaknya telah mengimbau hotel dan restoran setempat agar memasukkan unsur kesenian Lampung dalam setiap paket hiburan yang disajikan bagi para tamunya.
"Tapi kenyataannya banyak hotel yang tidak menaati peraturan itu," katanya lagi.
Dia menyatakan, Disbudpar setempat sejak lama sudah memberikan kaset lagu daerah Lampung untuk dapat diputar pada jam tertentu di hotel-hotel di Bandarlampung.
Selain itu, Disbudpar Bandarlampung juga telah mengimbau hotel di kota ini dapat mementaskan musik tradisi Lampung "Cetik" di hari tertentu, dan bisa dilakukan dua kali dalam seminggu di lobi hotel masing-masing.
Pihaknya akan mengirimkan surat kepada seluruh hotel dan restoran untuk mentaati peraturan itu.
"Kami akan mengirimkan surat, agar pihak hotel dan restoran bisa menjalankan peraturan itu," katanya pula.
Managing Director Dafam Hotel, Andhy Irawan mengatakan bahwa pembangunan hotel ini, mengingat Kota Bandarlampung sebagai gerbang Pulau Sumatera.
"Bandarlampung tempat yang sangat baik untuk dibangun hotel," katanya.
Dia menegaskan bahwa Dafam Hotel merupakan sebuah jaringan perhotelan nasional yang menitikberatkan pada keunikan dan keramahtamahan budaya khas Indonesia.
"Di hotel ini tentunya akan mengedepankan pariwisata Kota Bandarlampung dengan adanya lagu Lampung dan alat musik Cetik untuk memperkenalkan budaya lokal," katanya lagi.
Ia juga menyatakan, dengan adanya hotel ini, dapat membantu menyerap tenaga kerja, artinya mengurangi pengangguran di Bandarlampung selain memperkenalkan pariwisata daerah ini kepada para tamunya.