Bandarlampung - Pertumbuhan ekonomi Lampung triwulan I tahun 2013 tumbuh sebesar 5,81 persen (year on year) atau melambat dibandingkan triwulan IV tahun 2012 sebesar 6,40 persen.
Berdasarkan sisi permintaan, kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi disumbangkan oleh komponen ekspor netto (9,61 persen), diikuti konsumsi swasta (3,98 persen), dan Pembentukan Modal Tetap Brutto (1,44 persen), kata Humas Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) Lampung Nunu Hendrawanto, di Bandarlampung, seperti dikutip Antara, Senin (20/5).
Ia menyebutkan, peningkatan kontribusi pada komponen net-ekspor sejalan dengan peningkatan permintaan dan harga komoditas dunia.
Sementara itu, pertumbuhan ekonomi swasta didukung oleh kenaikan daya beli masyatakat yang tercermin pada upah minimum provinsi riil sebesar 10,43 persen (yoy).
Selain itu, juga terkonfirmasi oleh nilai indeks pendapatan rumah tangga yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung yang menunjukkan level optimistis, yakni sebesar 102,76.
Dia menerangkan, masa panen raya tanaman bahan makanan yang dimulai akhir triwulan I tahun 2013 juga mendorong konsumsi masyarakat pedesaan.
Nunu menjelaskan bahwa dari sisi penawaran kontribusi paling besar terhadap pertumbuhan ekonomi tahunan pada triwulan I tahun 2013 berasal dari sektor perdagangan, hotel, dan restoran sebesar 1,34 persen, diikuti sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan sebesar 1,21 persen, dan sektor industri pengelolaan sebesar 1,18 persen.