Bandarlampung - Angka kecelakaan lalu lintas pada saat arus mudik dan arus balik hari raya Idul Fitri 1435 Hijriah menurun 35,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Kapolda Lampung Brigjen Heru Winarko, di Bandarlampung, Rabu mengatakan jumlah korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalulintas sebanyak 17 orang dan menurun dibanding tahun lalu korban meninggal dunia sebanyak 26 orang.
Korban yang mengalami luka berat ditahun 2014 sebanyak 35 orang, pada tahun 2013 luka berat sebanyak 44 orang, turun 20,5 persen. Korban luka ringan di tahun 2014 sebanyak 30 orang, pada tahun 2013 korban luka ringan sebanyak 49 orang, turun 38,8 persen.
Untuk kerugian matrial yang diderita akibat kecelakaan lalulintas di tahun 2014 sebesar Rp282 juta. Sedangkan pada tahun 2013 sebesar Rp276 juta, sehinga jika dikalkulasikan naik sebanyak 2,4 persen.
"Dari analisis dan evaluasi arus mudik kendaraan selama Operasi Ketupat Krakatau 2014, di Pelabuhan Bakauheni, kendaraan roda dua yang berangkat sebanyak 49.083, tiba 73.982. Untuk mobil dan truk yang berangkat sebanyak 73.915, tiba 65.476," katanya.
Sementara itu, Direktur Lalulintas Polda Lampung Kombes Sustri Bagus Setiawan mengatakan mengenai penanganan lalul intas dan penyebab turunnya angka kecelakaan selama Operasi Ketupat Krakatau 2014, disebabkan karena kesadaran masyarakat saat ini tetang pentingnya keselamatan dalam berkendara.
"Masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan terkait dengan intruksi presiden tentang penurunan angka kecelakaan sebanyak 50 persen. Oleh sebab itu untuk mewujudkannya kedepan kita akan terus meningkatkan kinerja kesatuan tentunya bersama pihak-pihak terkait," katanya.
Menurutnya, tanpa disadari dalam setiap tahunny sebanyak 10 ribu orang meninggal dunia karena kecelakaan di negara ini. Untuk itu, masyarakat harus patuhi semua aturan lalu lintas dan utamakan keselamatan saat melakukan pejalanan sehingga tidak akan ada lagi kecelakaan.
"Saat ini, dari data yang di himpun angka kecelakaan tertinggi terjadi pada pengendara sepeda motor dan jumlahnya sekitar 70 persen," katanya.
Kapolda Lampung Brigjen Heru Winarko, di Bandarlampung, Rabu mengatakan jumlah korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalulintas sebanyak 17 orang dan menurun dibanding tahun lalu korban meninggal dunia sebanyak 26 orang.
Korban yang mengalami luka berat ditahun 2014 sebanyak 35 orang, pada tahun 2013 luka berat sebanyak 44 orang, turun 20,5 persen. Korban luka ringan di tahun 2014 sebanyak 30 orang, pada tahun 2013 korban luka ringan sebanyak 49 orang, turun 38,8 persen.
Untuk kerugian matrial yang diderita akibat kecelakaan lalulintas di tahun 2014 sebesar Rp282 juta. Sedangkan pada tahun 2013 sebesar Rp276 juta, sehinga jika dikalkulasikan naik sebanyak 2,4 persen.
"Dari analisis dan evaluasi arus mudik kendaraan selama Operasi Ketupat Krakatau 2014, di Pelabuhan Bakauheni, kendaraan roda dua yang berangkat sebanyak 49.083, tiba 73.982. Untuk mobil dan truk yang berangkat sebanyak 73.915, tiba 65.476," katanya.
Sementara itu, Direktur Lalulintas Polda Lampung Kombes Sustri Bagus Setiawan mengatakan mengenai penanganan lalul intas dan penyebab turunnya angka kecelakaan selama Operasi Ketupat Krakatau 2014, disebabkan karena kesadaran masyarakat saat ini tetang pentingnya keselamatan dalam berkendara.
"Masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan terkait dengan intruksi presiden tentang penurunan angka kecelakaan sebanyak 50 persen. Oleh sebab itu untuk mewujudkannya kedepan kita akan terus meningkatkan kinerja kesatuan tentunya bersama pihak-pihak terkait," katanya.
Menurutnya, tanpa disadari dalam setiap tahunny sebanyak 10 ribu orang meninggal dunia karena kecelakaan di negara ini. Untuk itu, masyarakat harus patuhi semua aturan lalu lintas dan utamakan keselamatan saat melakukan pejalanan sehingga tidak akan ada lagi kecelakaan.
"Saat ini, dari data yang di himpun angka kecelakaan tertinggi terjadi pada pengendara sepeda motor dan jumlahnya sekitar 70 persen," katanya.