Bandarlampung - Para pemudik yang mulai melakukan perjalanan arus balik menuju ke daerah asal masing-masing, dan warga masyarakat yang akan bersilaturahim pada Idul Fitri 1435 H/2014 terjebak kemacetan lalu lintas di Provinsi Lampung.
Hasil pemantauan langsung di lapangan sepanjang Selasa pagi hingga petang, menunjukkan, sejumlah titik kemacetan lalu lintas itu tidak saja di jalan negara tapi juga di jalan provinsi.
Kemacetan cukup panjang dan kendaraan harus berjalan sesekali merayap, masih terjadi di jalan negara lintas barat di Gedung Tataan, ibu kota Kabupaten Pesawaran, atau sekitar 20 Km sebelah barat Kota Bandarlampung.
Pada jalan negara yang menghubungkan antara Kota Bandarlampung ke Kotaagung ibu kota Kabupaten Tanggamus sejauh sekitar 100 Km itu memang terdapat beberpa titik kemacetan.
Ketiganya adalah di perempatan Gedung Tataan, pasar Gading Rejo, dan perempatan pasar Pringsewu di Kabupaten Pringsewu.
"Saya baru sampai Kotaagung jam lima sore, yang macet parah mulai dariKemiling sampai di Gedung Tataan tadi sampai hampir satu jam, lainnya meski jalan merayap tapi cukup lancar," kata Papi, warga Pesawaran yang melakukan perjalanan Bandarlampung-Kotaagung Selasa sore.
Kemacetan juga terjadi di jalan provinsi di dekat pintu masuk-keluar objek wisata Pantai Mutun, Kabupaten Pesawaran.
Meski macet cukup parah, namun aparat keamanan dari kepolisian nampak banyak yang mengatur arus lalu lintas, antara lain membuat batas yang membelah jalan dari dua arah serta memandu setiap kendaraan yang melintas dan keluar-masuk objek wisata.
Kemacetan paling parah dan dilaporkan sampai empat hingga lima jam, terjadi di Kota Bandarjaya, Kabupaten Lampung Tengah, sekitar 50 Km utara Kota Bandarlampung.
Kemacetan di dua arah pada jalan negara yang menghubungkan Kota Bandarlampung ke Kabupaten Lampung Utara dan Tulang Bawang lalu menuju ke daerah-daerah lain di Pulau Sumatera itu karena berbaur padatnya kendaraan baik dari Lampung maupun dari provinsi lain dari Sumatera ke Jawa dan sebaliknya.
Sejumlah pengguna jalan mengharapkan aparat keamanan setempat dapat memantau dan segera mengurai setiap ada titik yang terjadi kemacetan, baik di jalan negara, jalan provinsi, maupun jalan kabupaten/kota, agar tidak menyulitkan para pengguna jalan baik untuk arus balik pemudik maupun berlebaran.
Pemantauan di lapangan juga menunjukkan, pada titik-titik kemacetan itu juga terdapat pengemudi sepeda motor pemudik yang sudah akan kembali ke Pulau Jawa, antara lain Jakarta setelah berlebaran di kampung halaman, beberapa di antaranya terdapat anak kecil yang ikut dibonceng.
Hasil pemantauan langsung di lapangan sepanjang Selasa pagi hingga petang, menunjukkan, sejumlah titik kemacetan lalu lintas itu tidak saja di jalan negara tapi juga di jalan provinsi.
Kemacetan cukup panjang dan kendaraan harus berjalan sesekali merayap, masih terjadi di jalan negara lintas barat di Gedung Tataan, ibu kota Kabupaten Pesawaran, atau sekitar 20 Km sebelah barat Kota Bandarlampung.
Pada jalan negara yang menghubungkan antara Kota Bandarlampung ke Kotaagung ibu kota Kabupaten Tanggamus sejauh sekitar 100 Km itu memang terdapat beberpa titik kemacetan.
Ketiganya adalah di perempatan Gedung Tataan, pasar Gading Rejo, dan perempatan pasar Pringsewu di Kabupaten Pringsewu.
"Saya baru sampai Kotaagung jam lima sore, yang macet parah mulai dariKemiling sampai di Gedung Tataan tadi sampai hampir satu jam, lainnya meski jalan merayap tapi cukup lancar," kata Papi, warga Pesawaran yang melakukan perjalanan Bandarlampung-Kotaagung Selasa sore.
Kemacetan juga terjadi di jalan provinsi di dekat pintu masuk-keluar objek wisata Pantai Mutun, Kabupaten Pesawaran.
Meski macet cukup parah, namun aparat keamanan dari kepolisian nampak banyak yang mengatur arus lalu lintas, antara lain membuat batas yang membelah jalan dari dua arah serta memandu setiap kendaraan yang melintas dan keluar-masuk objek wisata.
Kemacetan paling parah dan dilaporkan sampai empat hingga lima jam, terjadi di Kota Bandarjaya, Kabupaten Lampung Tengah, sekitar 50 Km utara Kota Bandarlampung.
Kemacetan di dua arah pada jalan negara yang menghubungkan Kota Bandarlampung ke Kabupaten Lampung Utara dan Tulang Bawang lalu menuju ke daerah-daerah lain di Pulau Sumatera itu karena berbaur padatnya kendaraan baik dari Lampung maupun dari provinsi lain dari Sumatera ke Jawa dan sebaliknya.
Sejumlah pengguna jalan mengharapkan aparat keamanan setempat dapat memantau dan segera mengurai setiap ada titik yang terjadi kemacetan, baik di jalan negara, jalan provinsi, maupun jalan kabupaten/kota, agar tidak menyulitkan para pengguna jalan baik untuk arus balik pemudik maupun berlebaran.
Pemantauan di lapangan juga menunjukkan, pada titik-titik kemacetan itu juga terdapat pengemudi sepeda motor pemudik yang sudah akan kembali ke Pulau Jawa, antara lain Jakarta setelah berlebaran di kampung halaman, beberapa di antaranya terdapat anak kecil yang ikut dibonceng.